Father's Day KB&TKIT Bina Auladia

Father’s Day Bersama KB & TKIT Bina Auladia

Biasanya setiap tanggal 22 Desember dikenal sebagai Hari Ibu namun pada tanggal 22 Desember 2007 Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (KB & TKIT) Bina Auladia justru menjadikannya sebagai hari spesial buat ayah. Sekolah yang beralamat di Jl. Antilop 5 Blok C3 no 56 Cikarang Baru ini menggelar acara Father’s Day yang diikuti oleh 55 siswa beserta ayahnya masing-masing. Kegiatan yang dipusatkan di pelataran parkir Plaza JB ini menampilkan beragam kegiatan yang melibatkan ayah dan anak seperti kerjasama kreativitas ayah dan anak dalam memanfaatkan kertas gambar, kertas warna asturo, spidol dan crayon. Kegiatan lainnya adalah senam anak, games ayah, menggambar di kaos anak dan membuat bunga dan surat sayang dari ayah dan anak untuk ibu tercinta di rumah.

Menurut Solihah selaku kepala sekolah KB & TKIT Bina Auladia, kegiatan ini adalah program tahunan yang sudah berjalan tiga kali. Tujuannya adalah untuk mendekatkan anak dengan ayahnya yang biasanya sibuk bekerja dengan menyediakan satu hari khusus untuk anak. Tujuan kegiatan ini juga untuk mengubah paradigma lama bahwa urusan sekolah anak semata-mata tanggung jawab ibunya saja supaya timbul paradigma baru bahwa ayah juga harus berpartisipasi dalam urusan sekolah.

Sejak didirikan tahun 2005 yang lalu, KB & TKIT Bina Auladia sudah mendidik sebanyak 250 siswa dan sudah meluluskan dua angkatan. Sebagai sebuah Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu, maka Bina Auladia memadukan 50% teori dan 50% praktek plus kegiatan alam dengan jam pelajaran yang lebih panjang. Untuk menjamin efektivitas pendidikan, maka setiap kelas hanya dibatasi 12 orang saja sehingga perhatian seorang guru kepada siswanya sangat besar. Para guru selalu menyambut siswanya di depan sekolah setiap pagi dan mengantarkan siswa sampai ke rumahnya dengan mobil jemputan setiap kepulangan sekolah.

Untuk lebih memperkaya dan mengembangkan lagi program-program sekolah, maka pihak yayasan banyak melakukan studi banding seperti ke Bekasi, Jakarta, Depok, Jogjakarta dan Batam. Bahkan pihak yayasan memperoleh kesempatan berkunjung ke Tadika (Taman Kanak-kanak) Naluri Kreatif di Kuala Lumpur, Malaysia pada tahun 2006 dan Madrasah Wak Tanjong Al Islamiyah di Singapura pada tahun 2007 yang lalu. Pengembangan program juga dilakukan melalui berbagai seminar yang diikuti oleh yayasan dan guru. Salah satunya adalah seminar Islamic Holistic Education yang dibawakan langsung oleh pakarnya dari Amerika, Brother Dawood Tauhidi saat ia berkunjung ke Jakarta beberapa waktu yang lalu.

Salah satu kegiatan alam yang disenangi siswa adalah praktek langsung memetik sayuran di ladang bersama petani. Para siswa sudah menyiapkan keranjang dari rumah agar panen sayur mereka yang masih sangat segar dapat dibawa pulang dan dinikmati sekeluarga di rumah. Begitu juga saat praktek menanam padi bersama petani di sawah. Tanpa ragu mereka nyemplung dan bergelimang lumpur sawah dan dengan tangan-tangan mungilnya mereka mencoba menanam bibit padi.

“ Kami tidak hanya memperkenalkan berbagai hal lewat cerita dan buku, namun juga dengan turun langsung ke lapangan seperti kegiatan outbond dan melakukan berbagai kunjungan edukatif seperti kunjungan ke Pemadam Kebakaran, pabrik es krim Wall’s, dapur restoran Paparons Pizza, kantor polisi, planetarium, pengolahan air bersih (WTP) dan lain-lain. Bahkan kami juga mengajak anak-anak untuk mencoba sendiri membeli tiket dan naik Kereta Rel Listrik (KRL) dan Busway. Ke depan kami juga akan mengajak anak-anak mengunjungi Bandara Sukarno Hatta”, demikian tutur Solihah menutup perbincangannya dengan Cikarang Pos.